Peraturan

1. PEMAIN
 


TPM team
  Pemain BSL 2012 adalah semua karyawan Shift BUSER ( ULI dan Pihak Ketiga ) dan Shift Normal *.
Dalam setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim terdiri dari lima pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga gawang.
• Tim harus sudah siap 10 menit sebelum pertandingan dimulai
• Jika tim tersebut terlambat, maka panitia memberikan waktu toleransi 10 menit dan di skorsing dari waktu normal 2 X 20 menit. Artinya kedua tim hanya bermain 30 menit plus waktu istirahat.
• Jika tim terlambat melebihi waktu yang telah ditentukan maka tim tersebut dinyatakan kalah W.O dengan agregat 3-0.
• Jika salah satu tim kekurangan personil ( kurang dari 5 pemain ), tim tersebut di perbolehkan bermain dengan minimal 3 Pemain. Dan jika permainan sedang berlangsung kemudian personil tim lain ( tim yang kurang pemain ) menyusul maka di nyatakan boleh bermain untuk melengkapi tim yang kurang tersebut.

 Note :

*  = Untuk selanjutnya di tentukan dan di setujui oleh Panitia.


2. PERLENGKAPAN PEMAIN


A.  KESELAMATAN
Seorang pemain tidak boleh menggunakan peralatan atau memakai apapun yang membahayakan dirinya sendiri apalagi pemain lainnya, termasuk bentuk perhiasan dan aksesoris apapun.

B.  PERLENGKAPAN
Perlengkapan yang diwajibkan dari seorang pemain adalah:
• Seragam atau kostum.
• Kaos kaki.
• Pengaman kaki/shinguards (di anjurkan).
• Sepatu khusus futsal atau sejenisnya.
• SERAGAM ATAU KOSTUM
• Di haruskan/diwajibkan memakai kostum berwarna sama dalam satu tim. Boleh dengan nomor punggung boleh juga tidak dengan nomor punggung.
• Boleh menggunakan rompi seragam.

3.  PERATURAN PERTANDINGAN


A. SISTEM PERTANDINGAN

A.1.   BSL LIGA
Sistem yang di gunakan adalah system Liga Setengah Kompetisi, atau Half Season League. Dengan Perhitungan Poin Tertinggi Sebagai Juara. Perolehan Poin di tentukan dengan perhitungan Menang 3 Point, Seri 1 Point dan Kalah 0 Point.

Untuk Team Yang Kalah Dengan Perhitungan WO selisih gol 5-0 untuk tim pemenang WO.

A.2.  BSL CUP

Sistem yang di pergunakan adalah sistem Knock Out. dengan tanpa perpanjangan waktu jika pertandingan berakhir seri. Tapi Langsung Adu Penalti.

Untuk Team Yang Kalah Dengan Perhitungan WO selisih gol 5-0 untuk tim pemenang WO.
B. WAKTU PERMAINAN
Waktu pemainan 2x20 menit plus waktu istirahat.
Artinya babak pertama 20 menit, kemudian memulai babak kedua 20 ( Dua puluh ) menit termasuk waktu istirahat 5 (lima menit ) di dalamnya. Jadi waktu normal babak kedua 15 menit. Dan waktu istirahat bisa di kondisikan atau di sesuaikan dengan kesepakatan oleh kedua tim. Artinya waktu istirahat bisa kurang dari 5( lima ) menit tetapi tidak boleh lebih dari 5 (lima) menit.

C.   WAKTU ISTIRAHAT
Waktu istirahat antar babak tidak boleh lebih dari 5 (lima) menit. Waktu istirahat bisa di sesuaikan dengan kesepakatan kedua tim jika ingin mengurangi waktu istirahat kurang dari 5 (lima) menit.

D.   WAKTU UNTUK TIME-OUT (waktu sela)
Setiap Tim berhak meminta waktu untuk Time-out selama satu menit disetiap babak, kondisi berikut dapat diberlakukan untuk mendapatkan Time-out:
• Para official tim diberikan wewenang untuk meminta time-out selama satu menit kepada wasit.
• Time-out selama satu menit dapat diminta setiap saat, tetapi hanya diperkenankan jika Tim tersebut memegang bola (menguasai bola).
• Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama, pada babak kedua tim tersebut hanya berhak mendapatkan satu kali time-out. Artinya time-out hanya sekali dalam satu babak.

E.  PERPANJANGAN WAKTU
Perpanjangan waktu dilakukan di Fase Semi Final dan berdurasi 2×5 Menit sesuai dengan kesepakatan kedua tim. Jika telah Dua kali perpanjangan waktu masih terdapat hasil Seri, maka di lanjutkan dengan adu Pinalti. Dan adu pinalti di tentukan oleh kesepakatan kedua tim. Apakah 5 (lima ) penendang ataukah hanya satu penendang saja.

F.   TENDANGAN PERMULAAN  (Kick-off)

Kick-off adalah cara untuk memulai permainan:
• Pada permulaan babak pertama dan babak kedua pertandingan.
• Setelah gol tercetak/tercipta.
• Pada permulaan masing-masing periode perpanjangan waktu, jika dilakukan.
• Gol dapat dicetak/tercipta langsung dari kick-off.

PROSEDUR
• Seluruh pemain berada dalam setengah lapangannya sendiri. Lawan dari tim yang melakukan kick-off paling kurang 3 m dari bola hingga bola sudah dalam permainan.
• Bola ditempatkan dititik tengah lapangan.
• Wasit telah memberikan isyarat untuk memulai kick-off.
• Pada saat memulai pertandingan kick-off yang sah, apabila bola ditendang dan bergerak kearah depan dan melewati garis tengah lapangan.
• Kick Off bisa di lakukan sama halnya seperti kick off sepak bola
• Kick off bisa langsung di tendang ke arah gawang lawan, dan jika terjadi gol maka gol tersebut sah.

4.   BOLA DI LUAR DAN DI DALAM PERMAINAN

A.  BOLA DILUAR PERMAINAN
Bola diluar permainan, jika :
• Bola secara keseluruhan melewati garis lapangan, apakah menggelinding atau melayang.
• Permainan telah dihentikan sementara oleh wasit.
• Bola menyentuh langit-langit.

B.  BOLA DIDALAM PERMAINAN
Bola dalam permainan setiap waktu termasuk ketika :
• Bola memantul dari tiang gawang atau memantul palang gawang ke dalam lapangan.
• Bola memantul/menyentuh wasit ketika mereka masih berada didalam lapangan.

5. TENDANGAN KEDALAM
Tendangan kedalam adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol tidak dapat disahkan langsung dari tendangan kedalam.
Tendangan kedalam diberikan:
• Jika keseluruhan bagian dari bola melewati garis samping, baik menggelinding di permukaan lapangan maupun melayang di udara atau menyentuh langit-langit.

POSISI BOLA DAN PEMAIN PADA SAAT TENDANGAN KEDALAM
• Harus ditempatkan pada garis pembatas lapangan (garis samping).
• Dapat ditendang kembali kedalam permainan ke arah manapun.
Pemain yang mengambil tendangan kedalam:
• Pada saat menendang bola, bagian dari setiap kakinya berada pada garis pembatas lapangan atau di luar garis pembatas lapangan.
Pemain dari tim yang bertahan:
• Para pemain minimum berjarak 3 (tiga) meter dari bola tempat dimana dilakukannya tendangan kedalam.


PROSEDUR
• Pemain, penendang kedalam harus melakukannya dalam waktu tidak lebih dari 4 detik dari saat menempatkan bola di garis pinggir lapangan. Jika lebih dari 4 detik tendangan ke dalam diganti oleh tim lawan.


6. TENDANGAN BEBAS


Tendangan bebas terdiri dari tendangan bebas langsung dan tidak langsung.
Untuk kedua tendangan bebas bola harus diam dan tidak bergerak dan penendang tidak boleh menyentuh bola kedua kalinya sebelum disentuh/tersentuh oleh pemain lainnya.

A.  TENDANGAN BEBAS LANGSUNG
Jika tendangan bebas langsung dilakukan kearah gawang dan gol terjadi, maka gol tersebut dinyatakan sah.
Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika seorang pemain melakukan salah satu dari beberapa bentuk pelanggaran dibawah ini:
• Menendang atau mencoba menendang lawan.
• Mengganjal atau mencoba mengganjal lawan.
• Menerjang lawan.
• Mendorong lawan, meskipun dengan bahunya.
• Memukul atau mencoba memukul lawan.
• Melakukan sliding tackle dalam rangka mencoba merebut bola ketika bola sedang dimainkan/dikuasai oleh lawan.
• Menarik kaos atau anggota tubuh lawan sebelumya, ketika berusaha menguasai bola.
• Memegang bola secara sengaja, kecuali dilakukan oleh penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri.

B.  TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG
Gol hanya dapat tercetak dan dinyatakan sah, apabila bola tersebut sudah menyentuh/tersentuh pemain lainnya sebelum masuk kegawang. Jika pemain 1 mengambil tendangan langsung kearah gawang tanpa mengenai pemain 2 dalam satu tim dan terjadi gol, gol tersebut tidak sah.

7.  TENDANGAN SUDUT
Tendangan sudut adalah cara untuk memulai kembali permainan.
• Bola ditempatkan tepat didalam busur sudut, yang terdekat.
• Gol dapat tercetak langsung dari tendangan sudut.
• Para pemain lawan berada pada jarak tidak kurang 5 m dari bola/berada dalam daerah pinalti.

8.  TENDANGAN PINALTI
Tendangan pinalti diberikan terhadap tim yang melakukan pelanggaran di dalam daerah pinaltinya sendiri dan ketika bola dalam permainan.
Diperkenankan waktu tambahan untuk tendangan pinalti yang akan dilakukan pada akhir setiap babak atau pada akhir setiap periode perpanjangan waktu.

9.  PERGANTIAN PEMAIN
Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung. Jumlah pemain cadangan atau pemain pengganti tidak terbatas selama pemain terdaftar di panitia BSL 2012. Jumlah pergantian pemain selama pertandingan berlangsung tidak dibatasi. Seorang pemain yang telah diganti dapat masuk kembali kedalam lapangan untuk menggatikan pemain lainnya.

10. KARTU KUNING
Pemain dikenakan kartu kuning atas kewenangan wasit di karenakan pemain tersebut di anggap melakukan pelanggaran yang di nilai wasit layak menerima kartu kuning. Jika pemain mendapat kartu kuning kedua pemain akan mendapat hukuman kartu merah dan meninggalkan lapangan permainan hingga permainan usai.

11.  KARTU MERAH

A.  Pemain dikenakan kartu Merah atas kewenangan wasit di karenakan pemain tersebut di anggap melakukan pelanggaran yang di nilai wasit layak menerima kartu Merah. Diantaranya :
1.      Menekel lawan dari belakang
2.      Memukul lawan / wasit
3.      Memicu keributan
4.      Berkata kasar dan tidak pantas kepada pemain lawan /wasit dan official
5.      Berbuat rasis kepada pemain lawan, official dan wasit.
6.      Dan pelanggaran yang di nilai wasit layak di hokum dengan kartu merah langsung.

B.   Pemain di kenakan kartu merah karena akumulasi kartu kuning.

C.   Pemain yang di kenai kartu merah di babak pertama tidak bisa mengikuti pertandingan babak pertama dan kedua hingga permainan selesai, dan team yang mendapat kartu merah bermain tidak lengkap hingga babak pertama selesai. Tetapi di babak kedua team bisa bermain dengan 5 pemain atau lengkap tanpa pemain yang mendapat kartu merahdi babak pertama.

D.   Pemain yang mendapat kartu merah di babak kedua tidak bisa mengikuti pertandingan babak kedua hingga selesai dan team yang mendapat kartu merah bermain tidak lengkap hingga babak kedua selesai.
12.  MENJUNJUNG TINGGI SPORTIFITAS( FAIR PLAY ), PERSAHABATAN DAN MEMATUHI PERATURAN SERTA MELAKSANAKAN SLOGAN BSL YAITU GAMESFOR FUN AND FRIENDSHIP



Tidak ada komentar:

Posting Komentar